Biasanya kita menimba ilmu ke negara yang lebih maju atau kita mengirim residen kita ke luar negeri untuk menimba ilmu. Kali ini Orthopaedi FKUI RSC dapat kesempatan untuk menerima visiting residen orthopaedi dari Washington University St Louis yaitu Dr. Amelia Sorensen
Karena sifatnya hanya visiting maka statusnya hanya sebagai observer saja. Mereka tidak kirim konsulen orthopaedic surgeonnya untuk transfer ilmu ke kita tapi mereka kirim residennya karena tujuannya adalah untuk memperluas wawasan residen tersebut ( ini kata gurunya Amelia yaitu prof Matt Dobbs) karena masing masing negara tentunya memiliki kekhasan dan karakteristik masing masing.
Anggapan tersebut memang kemudian terbukti
Ketika Amelia ditawari operasi apa yang ingin dia lihat, dia menolak ikut operasi arthroplasty karena menurut pengakuan Amelia dia sendiri sudah mengerjakan sendiri operasi arthroplasty hampir seratus kasus, sesuatu yang sangat berbeda dengan keadaan di Indonesia. Di Indonesia semua residen pasti "ngiler"apabila diajak operasi arthroplasty oleh konsulennya. Amelia memilih operasi neglected DDH, soft tissue recontruction pada penderita CP dan microsurgery pada kasu GCT distal radius
Rabu, 13 November 2013
Paediatric Orthopaedic Surgeon di Indonesia
Jumlah paediatric orthopedic surgeon (ahli orthopedi anak) di Indonesia jumlahnya sangat sedikit. Kalau kita menghitung dengan kedua tangan, mungkin belum habis kedua jari tangan kita, sudah terhitung semua paediatric orthopedic surgeon di Indonesia. Dengan jumlah yang terbatas tersebut, sudah niscaya mereka akan berada di kota besar dan centre pendidikan orthopedi. Bagi yang berdomisili di kota kota yang tidak memiliki centre pendidikan orthopedi tidak perlu berkecil hati karena general orthopaedic surgeon juga dibekali ilmu pengetahuan mengenai orthopaedi anak. Apabila kasusnya tidak sulit bisa ditangani oleh general orthopedi surgeon, apabila kasusnya complicated selayaknya dirujuk ke dokter yang lebih ahli
Penyebab sedikitnya jumlah paediatric orthopedic surgeon adalah salah satunya karena untuk mendapatkan ilmu dan skill dalam orthopedi anak belum ada sekolahnya di Indonesia. saya ingin sharing saat saat menuntut ilmu orthopedi anak. 2006 di Fukuoka Jepang dan 2007-2008 di Australia
Penyebab sedikitnya jumlah paediatric orthopedic surgeon adalah salah satunya karena untuk mendapatkan ilmu dan skill dalam orthopedi anak belum ada sekolahnya di Indonesia. saya ingin sharing saat saat menuntut ilmu orthopedi anak. 2006 di Fukuoka Jepang dan 2007-2008 di Australia
Fukuoka 2006. Bersama prof Toshio Fujii, Dr Akifusa Wada dan chef of de orthopaedic clinic Fukuoka children hospital |
Fukuoka 2006 Joinning the operation |
Fukuoka 2006 At the paediatric orthopedic clinic with Dr Noriko and Dr Wada |
Fukuoka 2006 Poster presentation at Japanesse Pediatric Orthopedic Association Meeting |
Fukuoka 2006 Dinner with my friends |
Fukuoka 2006 Jalan jalan ke Hiroshima |
Fukuoka 2006 With Prof Fujii and Prof Kamegaya |
Royal Newcastle Hospital 2007-2008 with Prof Leon Kleinman, Prof Eric Ho and Prof Ghabrial |
Royal Newcastle Hospital and John Hunter Hospital 2007-2008. At the operating theatre |
Royal Newcastle Hospital and John Hunter Hospital 2007-2008 |
Pediatric Orthopaedic Fellow at Royal Newcastle Hospital 2007-2008. This is my cubicle room at the hospital |
Newcastle 2007-2008 Pada waktu senggang di depan cafe rumah sakit diadakan pertunjukan musik klasik. Kapan yaa ada pertunjukan musik di RS pemerintah di Indonesia? |
Royal Newcastle Hospital 2007-2008 |
Sydney Nonton Rugby bareng Rob Sharpe |
Newcastle 2007-2008 My second family. Dr Eric Ho and Angela. Dr Stanley Tang and Family and Mr Peter Chin with is wife |
Australia 2007-2008 |
Australia 2007-2008 ke Blue Mountain lihat three sisters |
He he he....kalau ada "tempe"lalu tahu nya manaaaa..... |
Sabtu, 20 Juli 2013
Menjadi invited speaker di negeri orang
Saya merasa beruntung sekali mendapatkan kesempatan untuk menjadi invited speaker di luar negeri. Ada 2 kesempatan yaitu pada saat Singapore Orthopaedic Association annual meeting 2011 dan Asia pacific summit meeting on Muccopolysaccharidosis di Hongkong 2012.
Bersama pembicara lain dan Prof James Hui serta Prof Arjanndas sebagai tuan rumah |
University of Iowa Paeds Ortho Clinical attachment for CLUBFOOT
Mendapatkan kesempatan untuk clinical attachment mengenai paediatric orthopaedic di Orthopaedic Department, Paediatric Orthopaedic Division University of Iowa dibawah supervisi Prof Jose Morcuende yang merupakan penerus almarhum Prof Ignacio Ponseti
Pertama kali tiba di Iowa disambut dengan cuaca yang kurang ramah. Walaupun musim dingin hampir berakhir tetapi masih sempat mengalami beberapa kali snow storm sehingga sempat anak sekolah diliburkan dan appointments di rumah sakit di reschedule
Staying at Philip Historic House yang unik dan dikelola oleh pemiliknya John yang ramah. Sewaktu di Iowa Blackberry malah tidak bisa menangkap sinyal wifi di RS padahal RS semua covered by wifi. Untungnya juga bawa Samsung G Note II yang dapat menangkap sinyal wifi dengan baik sehingga bisa surfing dengan lancar. Beli SIM Card local H2O juga bisa langsung dipakai di Samsung G note II tanpa harus diunlock dulu
My honoured and beloved teacher Prof Jose Morcuende |
Staying at Philip Historic House yang unik dan dikelola oleh pemiliknya John yang ramah. Sewaktu di Iowa Blackberry malah tidak bisa menangkap sinyal wifi di RS padahal RS semua covered by wifi. Untungnya juga bawa Samsung G Note II yang dapat menangkap sinyal wifi dengan baik sehingga bisa surfing dengan lancar. Beli SIM Card local H2O juga bisa langsung dipakai di Samsung G note II tanpa harus diunlock dulu
Officially appointed as visiting Physician |
Breakfast dengan banana cake, fruit, milk and yoghurt |
Ruang makan at Philip Historic House |
Siap berangkat ke Rumah \Sakit |
Di beranda Orthopaedic Departmen University of Iowa Hospital |
Jalan menuju pulang ke Rumah |
Snow storm |
Numpang menghangatkan badan di perpustakaan |
Jakan ke halte bus |
Rumah dinas walikota |
Pemandangan dari jendela Mall |
My room |
Europe
Liburan ke Europe bersama istri, boleh dibilang second honeymoon. Keliling beberapa negara di Europe ini dilakukan tahun 2009 dan tahun 2011. Tahun 2009 hampir 3 minggu keliling di akhir tahun sampai akhirnya tahun baru di Paris. Memorable and enjoyable time..... Kapan ke sana lagi ya
Viena di depan Universitas |
Prague di depan Istana Raja |
Bratislava ibukota Slovakia |
Prague Central Train Station |
Salzburg |
Vienna Hilton Hotel |
Bratislava. Ini foto bareng "pengamen" |
Di Istana raja Louie XIV |
Austria |
Toko coklat di Salzburg |
Nonton Konser Musik Klasik di Vienna |
Gedung konser musik klasik Vienna |
Menahan Kedinginan sambil difoto |
Champ du Elysee |
Lucerne |
Zurich |
Zurich |
Zurich |
Zurich |
Zurich.....lagi lihat lihat sekitar eh ada orang bule nawarin ambil foto berdua. Tengkyu mister |
Venice |
Milan |
Nice France (nama daerah di France) |
Monaco |
Monte Carlo |
Brussels |
Prague di depan penjaga Istana Raja |
Jalan jalan seputar CBD kota Brussels |
Lagi ambil foto....eh kena foto |
Di alun alun kota Brussel |
Balai kota Brussels |
Atomium Brussels...tinggi sekali |
Kota Lucerne menjelang sore |
Di pinggir danau Lucerne |
Stasiun kereta Milan |
City of Nice |
Kota tua di Nice (bacanya.."Nis") |
My lovely and beautiful wife |
Ada keledai lewat....(gitu aja difoto pak'e) |
Hobby nya ibu ibu....shopping |
Casino du Monaco (tapi nggak masuk ke dalam) |
Train station at Nice otw to Milan |
Versailles |
Versailles....bagus banget |
Foto dulu sebelum masuk ke dalam |
Ini kalau nggak salah..Notre Dame ya |
Di sini Napoleon Bonaparte dimakamkan |
Da Vinci code |
Pintu masuk Louvre museum |
Musee du Louvre |
Di goa dalam gunung es di mount Titlis |
Dulu kala goa dalam gunung es ini untuk bunker kalau badai es |
Sandwich segini gede harus dihabiskan sendiri...? |
Dinner at a bar in Venice |
Chaoel di salah satu sudut St Marco Venice |
St Marco Venice |
Menjelajah kanal air di Venice memakai water taxi (ingat taksi air di Ciliwung) |
Langganan:
Postingan (Atom)